Mojokerto-majapahitpos.com- Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Pemerintah Kabupaten Mojokerto undang para Pendamping Desa (PD) dan PLD ( Pendamping Lokal Desa ) se-wilayah kabupaten Mojokerto sebanyak 104 orang, untuk mengikuti gelaran yang dikemas dalam kegiatan bertajuk Harmonisasi Kegiatan Bupati Mojokerto Bersama Tenaga Pendamping Profesional Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa ( TPP P3MD ).
Dalam tenaga pendamping memang dikenal ada PD dan PLD. Yang membedakan kedua jenis tenaga pendamping tersebut adalah bahwa PD cakupan kerjanya pada tingat kecamatan, kabupaten dan seterusnya. Sedangkan PLD cakupannya hanya terbatas dalam wilayah desa saja.
Kegiatan Harmonisasi Kegiatan tersebut diatas digelar pada Selasa, 30 September 2025 Jam 09.00 Wib. bertempat di Pendopo Graha Maja Tama milik Pemerintah Kaupaten Mojokerto yang berlokasi di jalan Ahmad Yani No.16 Mojokerto.
Hadir pula pada kegiatan Harmonisasi itu para Kepala OPD, antara lain Kepala DPMD Sugeng Nuryadi, S.IP., MM, Kepala Didas Koperasi dan UMKM Abdollah Muhtar, S.Sos., Kepala Dinas Pendidikan,Ludfi Ariyono, AP., S.Sos., M.Si., Inspektur Drs. Zaqqi, Kepala Dinas Pertanian, Nuryadi, SH., MM.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto, Sugeng
Nuryadi, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi antara pemerintah daerah dengan tenaga pendamping.
“Forum ini juga menjadi ajang evaluasi kinerja dan capaian program P3MD, perumusan strategi dan kebijakan pendampingan desa ke depan agar lebih tepat sasaran dan efektif, serta identifikasi permasalahan di lapangan berikut solusi yang dapat diambil bersama antara pendamping dan pemerintah daerah,” ujar Sugeng.
Dalam pidato pengarahannya, Barra Bupati Mojokerto mengatakan : “RPJMD dan RPJMN serta bagi Pembangunan Desa tidak berjalan sendiri-sendiri tetapi menjadi bagian integral dari pembangunan nasional’.
“ Kita harus
mendorong inovasi desa, desa tidak boleh hanya terpaku pada pembangunan fisik, tetapi juga harus menyentuh aspek pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya.”, sambung Bupati.
Bupati Barra selanjutnya, mengatakan :”Saya berharap kepada pendamping dapat mengarahkan desa untuk melanjutkan inovasi-inovasi kreatif misalnya melalui pengembangan BUMDes, penguatan sektor pertanian dan UMKM serta pengelolaan potensi lokal yang berdaya saing. Dengan adanya inovasi yang baik, akan menjadikan desa tersebut dapat mewujudkan desa tematik yang kedepan dapat memperbesar pendapatan asli desa”.
Selain itu, Bupati Barra mengingatkan soal transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa. “Pendamping desa harus menjadi garda terdepan dalam memastikan tata kelola yang bersih, jujur, dan akuntabel. Dengan demikian, masyarakat akan menaruh kepercayaan penuh pada program pembangunan desa,” pintannya.
Selanjutnya, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Bupati yang biasa disapa Gus Bupati juga mengajak seluruh tenaga pendamping desa untuk memperkuat kolaborasi dan komunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah desa.
“Semua harus bekerja sama, bergandengan tangan demi satu tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ajaknya.
Gus Bupati juga memaparkan visi pembangunan Kabupaten Mojokerto 2025-2029, yakni “Terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang Lebih Maju, Adil, dan Makmur.” Visi tersebut diwujudkan melalui empat misi utama yang disebut Catur Abhipraya Mubarok, mulai dari peningkatan pelayanan publik, pembangunan SDM, kemandirian ekonomi berbasis masyarakat, hingga penguatan infrastruktur.
“Menjadi pendamping desa bukanlah tugas yang mudah. Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tenaga pendamping profesional P3MD yang telah bekerja penuh dedikasi. Mari kita jadikan harmonisasi ini bukan sekadar forum seremonial, tetapi ditindaklanjuti dengan langkah nyata seperti memperkuat koordinasi, memperbaiki mekanisme kerja, dan meningkatkan kualitas pendampingan,” pungkasnya.
Akhirnya Bupat Barra membuka acara Harmonisasi kegiatan itu dengan membaca “Bismillahirrahmanirahim”.(mm).

