Mojokerto-majapahitpos.com- Pengajian rutin Ahad Pagi Fajar Shodiq yang bertempat di Pondok Moderen Bustanul Qur’an ( PMBQ ) jalan raya Sedati Ngoro depan Pom Bensin kali ini berlangsung pada hari Ahad tanggal 26 Oktober 2025 bertempat di sebuah ruang pertemuan yang bersih, bagus dan indah dengan mebeler berkwalitas plus ruangan yang sejuk karena berAC.
Bertindak sebagai pembicara adalah Guru besar UMM Prof.DR.H. Khozin, M.Si dari Malang, mengambil tema sesuai pesanan panitia Strategi Mendidik Menjadi Anak Sholeh. Dimulai jam 06.00 Wib. Dan berakhir pada 07.00 Wib.
Menurut Prof. Khozin anak adalah bagian dari kesenangan manusia di dunia sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an. Jadi Anak adalah dambaan hati manusia, kebahagiaan manusia. Gak punya anak menjadi tidak atau kurang bahagia. Jadi manusia hendaknya menikah dan punya anak keturunan.
Surat Ali ‘Imran Ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Arab-Latin: Zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti minan-nisā`i wal-banīna wal-qanaṭīril-muqanṭarati minaż-żahabi wal-fiḍḍati wal-khailil-musawwamati wal-an’āmi wal-ḥarṡ, żālika matā’ul-ḥayātid-dun-yā, wallāhu ‘indahụ ḥusnul-ma`āb
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Sedang menurut Al-Qur’an posisi anak bisa jadi perhiasan kesenangan, musuh, ujian/fitnah dan sebagai penyenang hati. Perhatikan ayat-ayat dibawah ini.
Surat Ali ‘Imran Ayat 14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Arab-Latin: Zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti minan-nisā`i wal-banīna wal-qanaṭīril-muqanṭarati minaż-żahabi wal-fiḍḍati wal-khailil-musawwamati wal-an’āmi wal-ḥarṡ, żālika matā’ul-ḥayātid-dun-yā, wallāhu ‘indahụ ḥusnul-ma`āb
Artinya: Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Surat Al-Kahfi Ayat 46
ٱلْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Arab-Latin: Al-mālu wal-banụna zīnatul-ḥayātid-dun-yā, wal-bāqiyātuṣ-ṣāliḥātu khairun ‘inda rabbika ṡawābaw wa khairun amalā
Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Surat At-Taghabun Ayat 14
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū inna min azwājikum wa aulādikum ‘aduwwal lakum faḥżarụhum, wa in ta’fụ wa taṣfaḥụ wa tagfirụ fa innallāha gafụrur raḥīm
Artinya: Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Surat At-Taghabun Ayat 15
إِنَّمَآ أَمْوَٰلُكُمْ وَأَوْلَٰدُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَٱللَّهُ عِندَهُۥٓ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Arab-Latin: Innamā amwālukum wa aulādukum fitnah, wallāhu ‘indahū ajrun ‘aẓīm
Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
Surat Al-Furqan Ayat 74
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Arab-Latin: Wallażīna yaqụlụna rabbanā hab lanā min azwājinā wa żurriyyātinā qurrata a’yuniw waj’alnā lil-muttaqīna imāmā
Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Surat Ali ‘Imran Ayat 110
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Arab-Latin: Kuntum khaira ummatin ukhrijat lin-nāsi ta`murụna bil-ma’rụfi wa tan-hauna ‘anil-mungkari wa tu`minụna billāh, walau āmana ahlul-kitābi lakāna khairal lahum, min-humul-mu`minụna wa akṡaruhumul-fāsiqụn
Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Arab latin: Khoirunnas anfa’uhum linnas
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain.” (HR Ath-Thabari).
Anak Sholeh konsepnya adalah Taat Ibadah; Berakhlaq Mulia; Bakti Orang tua; Baik untuk lingkungannya.
I believe that education is the fundamental method of social progress and reform. (Saya percaya bahwa pendidikan adalah metode dasar kemajuan dan reformasi sosial) menurut John Dewey seorang filosof pakar pendidikan dari Amerika Serikat.
Kekuatan Sbagai tindakan taktis K-1 Keteladanan; K-2 Keakraban; K-3 Komunikasi; K-4 Keuangan dan K-5 Do’a.
Anak dididik agar dengan baik agar menjadi anak sholeh atau sholikhah agar bisa menjadikan anak penyejuk hati, sedap dan enak dipandang mata. Anak yang kadang bisa menjadi musuh kita harus dibina dan dididik dengan baik serta telaten. Sabarlah jika anak kita nakal yang bisa jadi anak merupakan ujian atau fitnah.
Jangan sampai orang tua mengumpat atau menyumpah anak dengan hal buruk misalnya Kamu anak nakal keterlaluan saya doakan kamu celaka, hidup sengsara. Jangan lakukan itu, nakal bagaimanapun doakan yang baik, misalnya saat dia tidur doakan jadi baik, taubat jadi anak shaleh. Misalnya saya doakan kamu nanti menjadi imam di masjid kita itu.
Menjadikan anak Sholeh syaratnya harus dididik tekun ibadah. Sholatnya tertib. Jika bermain pas waktu sholah tiba. Sampaikan ayo sholat dulu nanti main lagi. Berikutnya anak harus berakhlak mulia, diajarkan tata krama, budi luhur. Kemudian diajarkan agar berbakti kepada orang tua dan selanjutnya baik dengan lingkungannya artinya bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya.
Lima kekuatan di atas tentu harus dilakukan. Kekuatan Keteladanan, jangan harapkan anak rajin sholah berjamaah jika orang tua gak pernah memberi contoh. Jangan harapkan berakhlak mulia dengan ucapannya kalau orang tuanya memberi contoh dengan sering mengucapkan kata-kata kotor, jorok dan jijik.
Kekuatan keakraban juga harus dilakukan. Akrablah dengan anak, jangan seperti Juragan dengan buruhnya. Bagi tugas pekerjaan di rumah, sedang orang tua juga punya tugasnya sendiri.
Kekuatan komunikasi, orang tua menyambung komunikasi dengan anak. Disapa diajak bicara, menanyakan perkembangan sekolahnya. Sehingga persoalan yang ada bisa segera diselesaikan.
Kekuatan keuangan diusahakan ada. Biaya untuk pendidikan yang dibutuhkan anak disiapkan dengan baik.
Kekuatan do’a, selalu didoakan yang baik-baik kepada anak. Mohon kepada Allah SWT agar menurunkan pertolongan kepada kita supaya anak-anak kita menjadi anak-anak sholeh dan sholikhah.
Pendidikan sangat penting oleh karena merupakan metode dasar sebuah kemajuan dan perubahan sosial.
Usai pengajian jamaah dipersilahkan turun untuk sarapan bersama. (mm).

