Mojokerto – majapahitpos.com – Gerakan Pemuda Anshor Cabang Kabupaten Mojokerto menggelar acara Peringatan World Clean Up Day ( Hari Bersih-bersih Sedunia ) Tahun 2025 pada Sabtu tanggal 11 Oktober Tahun 2025 jam 09.00 Wib. bertempat di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) milik Desa Sambiroto Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto.
Penyelenggaranya adalah Departemen Lingkungan Hidup PC GP Anshor Kabupaten Mojokerto yang dikomandani oleh Sunarto ( Ki Narto ). Sedang Ketua PC GP Anshornya adalah DR.H.Muhammad Al Barra, Lc.,M.Hum yang biasa dipanggil Gus Barra yang tak lain adalah Bupati Kabupaten Mojokerto.
Tentu saja kegiatan tersebut adalah menyambut seruan Menteri Lingkungan Hidup Kabinet Merah Putih DR.Hanif Faisol Nurofiq yang disampaikan dalam Peringatan yang sama tingkat Nasional yang diselenggarakan di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Pada tanggal 20 September 2025 (Hari Peringatan Bersih-bersih Seduia) dengan tema : “ Menuju Indonesia Bersih Tahun 2029.”
Adapun kegiatannya berupa Aksi bersih-bersih massal, kerja bakti, dan edukasi tentang pengelolaan sampah.
Seruan Menteri KLH itu menggaungkan semangat menciptakan dunia yang bersih bebas dari lambah atau sampah jahat yang menggangu kehidupan manusia.
Disebutkan bahwa 190 negera-negara di seluruh dunia memperingati WCD tahun 2025 untuk kesehatan, keamanan, kenyamanan dan kebahagian kehidupan manusia di dunia. Tema yang diusung adalah : “Tackling Textile and Fashion Waste Through Circular Fashion. (” Menangani Limbah Tekstil dan berbagai model Melalui cara Sirkularasi”).
Dihubungi lewat telpun WA Ki Narto mengatakan ; “ Harapannya bahwa nantinya tiap-tiap desa di wilayah kabupaten Mojokerto mempunyai TPSampah sendiri-sendiri. Semuanya tidak lain bertujuan untuk menciptakan Kabupaten Mojokerto yang bersih.”
“ Contohnya Desa Sambiroto mempunyai TPSampah yang dikelolah oleh pak Bayan dibantu 6 orang. 6 orang inilah yang setiap hari mengambil sampah-sampah di rumah warga. Dikumpulkan di TPSampah. Kemudian dipilah-pilah mana sampah Organik (Sampah dari makhluk hidup, seperti daun, sayuran, makanan, kertas dll.) dan sampah Anorganik ( Sampah dari benda mati seperti kaleng, botol plastic, baterey, besi, tembaga dll.) Selanjutnya sampah organik dibawa ke TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ) milik DLH Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Untuk sampah Anorganik dikelola desa sendiri sebagai sumber PADesa”’ pungkas Ki Narto.
Peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) juga turut digelar di Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/10) pagi. Pada kesempatan tersebut Gus Bupati Muhammad Albarraa, menekankan agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan layaknya sifat Nabi Muhammad SAW.
Pada peringatan WCDI atau yang bisa juga disebut sebagai hari bersih-bersih sedunia itu, Gus Bupati juga membeberkan lebih rinci bahwa kebiasaan menjaga kebersihan bagi umat muslim sudah diterapkan oleh Rasulullah sejak 1400 tahun yang lalu.
“1400 tahun lalu Nabi Muhammad SAW sudah menyebutkan, annadhofatu minal iman yang artinya kebersihan adalah sebagian dari iman,” beber Gus Bupati pada kegiatan yang digelar di TPA Desa Sambiroto Kecamatan Sooko itu.
Masih dalam sesi peringatan WCDI tersebut, ia juga mengingatkan bahwa kebersihan lingkungan dan sampah adalah masalah bersama, bukan hanya masalah perseorangan atau rumah tangga, tetapi juga menjadi masalah dunia, Negara Republik Indonesia, dan bahkan Kabupaten Mojokerto.
Oleh karena itu, seluruh masyarakat beserta semua lapisannya diharapkan memiliki tanggung jawab masing-masing dalam menjaga kebersihan khususnya di Bumi Majapahit ini.
“Kita memiliki tanggung jawab bersama, bagaimana permasalahan ini harus menjadi salah satu konsentrasi kita (seluruh masyarakat) untuk diselesaikan,” ajaknya.
Di Kabupaten Mojokerto sendiri, upaya untuk menjaga kebersihan telah didukung oleh beberapa program yang diinisiasi dan dilaksanakan oleh Pemkab Mojokerto. Bahkan pada beberapa program juga turut berkolaborasi dengan instansi lain, seperti instansi keagamaan maupun organisasi masyarakat yang berfokus pada lingkungan hidup.
Program-program tersebut diantara lain adalah, Program Mojokerto Bersih dan Hijau, pembangunan TPS3R dan revitalisasi TPA, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, dukungan terhadap Bank Sampah dan UMKM daur ulang, serta Gerakan Santri Hijau Mojokerto, yang mengajak pesantren dan lembaga pendidikan islam untuk menjadi pelopor pengelolaan lingkungan berbasis iman dan ilmu.
Di akhir sesinya, Gus Bupati Albarra mengungkapkan rasa apresiasinya kepada Gerakan Pemuda Ansor/GP Ansor, yang telah menjadi salah satu inisiator kegiatan peringatan sedunia ini. WCDI sendiri pada prosesnya di Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu rangkaian untuk menyambut Hari Santri Nasional (HSN) pada tanggal 22 Oktober nanti.
“Saya mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh sahabat-sahabat anshor dan organisasi kemasyarakatan yang peduli dengan lingkungan, yang mana memiliki kesadaran yang sama untuk pentingnya agar daerah kita bersih dari sampah, (juga) sekaligus menjadi rangkaian peringatan hari santri yang akan dilaksanakan pada 22 Oktober nanti,” tandasnya.
Hadir dalam acara peringatan itu sekitar 300 orang undangan, 250 orang warga desa Smbiroto dan 50 orang dari utusan PAC GP.Anshor se-Kabupaten Mojokerto masing-masing 5 orang. (mm).

